Menikmati WaterBlow di Nusa Dua Bali
Senja memapar wajah ini dan angin pantai yang meniup sepoy sepoy seakan memanjakan kaki ini untuk melangkah, ingin rasanya tertidur sejenak tapi tersadarkan mau melihat Water Blow dulu. Ya perjalanan kali ini kita akan melihat water blow di bali ada di Nusa Dua tepatnya di kawasan BTDC.
Namun pada saat saya kesana ternyata laut lagi surut dan jauh ke tengah. Suasana yang rame dengan pengunjung lokal dan luar memenuhi kawasan. Ya ada banyak hal yang saya amati dari para pelancong pelancong itu. Ada bule bawa anjing dan anjingnya membuang pup sembarangan di pungut sama bule nya dan di buang di bak sampah, luar biasa kebiasaan mereka tetap terbawa dimana bumi dipijak ternyata. Setelah saya palingkan pandangan saya ke pelancong dalam negeri hehe habis makan sampah berserakan, padahal bak sampah ada di dekatnya, ternyata beda kebiasaan antara pelancong luar dan pelancong lokal.
Ah kalau kita ga mulai dari diri sendiri semua ini akan tetap seperti ini, baiklah mari kita menikmati waktu santai ini dengan air yang surut dan ber jogging ria di kawasan BTDC yang asri ini.
Banyak hal yang dapat dinikmati di BTDC Nusa Dua Bali yaitu taman rekreasi yang luas dan merupakan kompleks perhotelan di bali.
Kalau di lihat penjelasannya dari web BTDC di dapat bahwa Bali Tourism Development Corporation (BTDC) adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara yang didirikan oleh pemerintah pada tahun 1973, dengan misi membantu pemerintah dalam pembangunan Nasional khususnya dibidang perekonomian melalui usaha Pengembangan Kawasan Pariwisata. Peranan awal BTDC adalah memperoleh lahan, membuat Master Plan, membangun prasarana dan Sarana Kawasan bertaraf Internasional, serta menyusun sistem investasi yang menarik bagi Investor untuk menanamkan modalnya di Nusa Dua Bali. BTDC Nusa Dua mengelola kawasan seluas kurang lebih 350 Ha, yang semula tanah tandus dan tidak produktif, menjadi kawasan pariwisata yang menarik di Bali. Kawasan ini bahkan telah terkenal di Manca Negara sebagai salah satu dari 6 kawasan pariwisata yang terbaik di dunia. Pembangunan prasarana kawasan Nusa Dua dilakukan oleh BTDC dengan sumber pembiayaan yang dipinjam dari World Bank sesuai aprraisal yang di buat pada bulan Mei 1974. Pinjaman World Bank telah dilunasi oleh BTDC lebih awal dari berakhirnya waktu pelunasan pinjaman.
Ada water blow yang sangat indah dan juga tugu perdamaian dunia yang di saksikan oleh banyak negaraAda Helipad yang di bangun untuk menyambut kedatangan Obama yang tidak jadi hehehe
Dan masih banyak lagi pemandangan indah yang menyegarkan pikiran dan mata, sungguh senang hati ini dapat jalan jalan di negeri tercinta dan semoga para pelancong lokal dapat lebih menjaga kebersihan dari tempat wisata smoga tetap asri dan bersih.
Taman Soekasada Amlapura Bali
Perjalanan kali ini diarahkan ke kabupaten Karangasem dengan ibu kota Amlapura yang berada di Bali timur. Perjalanan dari denpasar ke Taman Soekasada atau sering disebut taman ujung (karena berada di ujung kali ya ) sekitar 75 Km dri denpasar atau sekitar 2.5 jam perjalanan.
Dalam perjalanan akan melewati by pass Ida Bagus Mantra yang merupakan bypass dengan jalur Truk truk besar, harap berhati hati ya dalam mengemudi ingat perlengkapan dan kondisi kendaraan sudah sip.
Taman Soekasada merupakan situs peninggalan jaman kerajaan, terletak dekat pantai di Desa Tumubu, Kecamatan Karangasem yang dikembangkan sebagai salah satu kawasan pariwisata Kabupaten Karangasem.
Taman Soekasada Ujung dibangun pada tahun 1919 pada masa pemerintahan Raja I Gusti Bagus Jelantik (1909 – 1945) yang bergelar Anak Agung Agung Anglurah Ketut Karangasem dan diresmikan penggunaannya pada tahun 1921. Taman ini dipergunakan sebagai tempat peristirahatan raja selain Taman Tirtagangga, dan juga diperuntukkan sebagai tempat menjamu tamu-tamu penting seperti raja-raja atau kepala pemerintahan asing yang berkunjung ke kerajaan Karangasem.
Taman Soekasada Ujung sempat mengalami kerusakan akibat letusan Gunung Agung pada tahun 1963 semakin diperparah lagi dengan terjadinya gempa di tahun 1976.Taman Soekasada Ujung, pada tahun 2001-2003 Pemerintah Kabupaten Karangasem memanfaatkan dana bantuan Bank Dunia membangun kembali Taman Soekasada Ujung dengan tujuan untuk mengembalikan keberadaannya kepada bentuk semula demi melestarikan warisan budaya yang menjadi kebanggaan Karangasem
Sesuai predikatnya sebagai Taman Air Kerajaan atau The Water Palace, maka Taman Soekasada Ujung memiliki 3 ( tiga ) buah kolam besar dan luas. Di tengah kolam I di sisi paling utara terdapat bangunan utama yang disebut “Bale Gili” yang dihubungkan oleh jembatan menuju arah selatan.
Di tengah-tengah kolam ini terdapat patung-patung dan pot-pot bunga. Di sebelah barat kolam I, di tempat yang agak tinggi terdapat bangunan berbentuk bundar, yang disebut “Bale Bunder” yang difungsikan sebagai tempat untuk menikmati keindahan taman dan panorama alam di sekitarnya.
Di sebelah barat laut Bale Bunder, pada areal terasering yang tinggi terdapat bangunan persegi empat panjang yang disebut “Bale Lunjuk”. Ada sekitar 107 anak tangga menuju bangunan ini dari arah timur. Di tengah kolam II di sisi selatan kolam I terdapat bangunan yang disebut “Bale Kambang”. Bangunan ini dahulu berfungsi sebagai tempat jamuan makan untuk para tamu kerajaan. Di sebelah timur kolam II terdapat kolam III yang disebut Kolam Dirah dan merupakan kolam pertama yang dibuat oleh Raja Karangasem.
Di areal sebelah utara taman, di tempat yang tinggi terdapat patung “warak” ( badak ) dan juga patung “banteng” yang dari mulut kedua patung tersebut air memancur keluar menuju kolam. Dan sekitar 250m di sebelah utara taman ini tedapat sebuah pura bernama “Pura Manikan” yang juga dibangun oleh Raja Karangasem.
Ayo lebih mengenal lagi budaya kita melalui sejarah, kata bung karno JASMERAH "Jangan Sekali Melupakan Sejarah".
Liburan penyegar pikiran Jatiluwih Tabanan Bali
Hari hari di kota besar kadang membuat pikiran menjadi kurang konsentrasi dan berebut udara segar yang seolah olah segar dihembuskan oleh mesin bernama AC. Udara ini selalu memapar kulit dan tubuh,kayaknya kita perlu sesuatu yang nyata dan asli kesegarannya. Yuhuii tempat itu ternyata masih ada di muka bumi ini dan bernama Jatiluwih, yuks liburan penyegar pikiran kali ini berlokasi di Jatiluwih Tabanan Bali
Untuk menuju ke Jatiluwih tabanan kira kira diperlukan waktu sekirat 1,5 jam perjalanan dari denpasar-tabanan dengan jarak tempuh sekitar 70km. Sepanjang perjalan juga kita akan melewati pepohonan yang menghijau.
Sejauh mata memandang terlihat hamparan sawah yang masih asri membentang luasnya memanjakan mata ini dan segarnya udara di jatiluwih seakan memberikan obat yang mujarab dari penatnya rutinitas kota besar.
Menurut cerita penduduk setempat nama Jatiluwih berasal dari kata JATON dan LUWIH. Jaton artinya Jimat dan Luwih artinya Baik atau bagus, jadi kalau digabungkan Jatiluwih artinya jimat yang baik. Memang sampai saat ini keberadaan desa jatiluwih memberikan masukan yang baik kepada para pelancong nya dan juga masyarakatnya hehe.
Sedikit cerita mengenai penduduk di jatiluwih pada jaman dahulu kala banyaklah Brahmana, Kesatria, Wesia dan Sudra dari Daerah Tabanan yang berkunjung ke Desa Jatiluwih dengan harapan memohon keselamatan golongannya masing-masing. Akhirnya mereka itulah yang mendirikan Pura-Pura yang ada sekarang di Desa Jatiluwih seperti Pura Luhur Petali, Pura Luhur Bhujangga, Pura Rshi, Pura Taksu dan lain-lain.
Mengenai penduduknya menurut cerita para Leluhur masyarakat Desa Jatiluwih, semuanya merupakan orang-orang pelarian dari berbagai daerah, beberapa diantaranya dapat diuraikan sebagai berikut :
Pada waktu Patih I Dewa Agung Putu Maruti yang memerintah di Puri Kaleran Karangasem melakukan penyerbuan ke Klungkung, maka keadaan disana menjadi kacau. Oleh karena kekacauan inilah banyak rakyatnya yang melarikan diri mencari tempat yang dianggap aman. Diantara rombongan pelarian itu yang berasal dari Kusamba melarikan diri sampai ke Kaki Bukit Batukaru. Ditempat ini mereka mendirikan perkampungan yang mereka namakan Kesambahan. Sampai saat ini ada salah satu Banjar yang bernama Kesambahan. Kata Kesambahan berasal dari kata Sambeh (Bahasa Bali) yang berarti terpencar. Jadi oleh karena pendatang di Kaki Gunung Batukaru adalah pencaran dari Kusamba wilayah Kabupaten Klungkung, maka tempat tinggal pendatang itu dinamakan Kesambahan.
Pada saat Bendesa Buduk yang bernama Pasek Tohjiwa dikalahkan oleh Raja Mengwi, maka beberapa rakyatnya tidak mau tunduk kepada Raja Mengwi. Mereka pergi mengasingkan diri ke kaki Bukit Batukaru, mereka ini menempati berbagai Desa. Salah satu rombongannya yang paling besar menetap di Desa Jatiluwih. Memang benar sampai saat ini kebanyakan penduduk Desa Jatiluwih adalah warga Pasek Buduk. Ada lagi rombongan yang berasal dari Singaraja, yaitu dari Desa Gobleg. Salah seorang Pasek Gobleg kena fitnah dan diancam akan dibunuh atau dihukum mati oleh Raja Buleleng. Mungkin karena ketakutan, mereka bersama anak-anaknya melarikan diri sampai ke Desa Jatiluwih dan menetap disana sampai sekarang.
Berdasarkan uraian diatas dapatlah ditarik kesimpulan bahwa penduduk Desa Jatiluwih sebagian besar nenek moyangnya merupakan orang-orang pelarian yang tidak mau tunduk pada perintah orang-orang yang dianggap musuhnya. Akhirnya setelah mereka mempunyai tempat tinggal yang tetap, maka mulailah dilakukan kegiatan membuka areal perkebunan dan persawahan
Ya begitulah sekelumit cerita dari jatiluwih semoga Hijaunya alam dan segarnya udara ini masih dapat kita nikmati secara bebas dan Keindahan masih tetap terjaga yang menjadi tanggung jawab kita sebagai generasi muda.
Liburan Seru di Bali ya ke Nusa Lembongan
Long weekend dari hari jumat sampai minggu karena pas jumat ada hari raya paskah, enak tenan yo kita menikmati liburan seru di Bali ya ke Nusa Lembongan. Dah mainstream klo ke Bali cuma di kuta doang hehehe. Kali ini kita menuju Nusa Lembongan.
Yap untuk menuju nusa lembongan kita harus menyebrang lautan dari Bali menuju Nusa Lembongan. Nusa Lembongan merupakan pulau kecil atau Nusa yang terpisah dari pulau induknya.
Ya untuk menuju Nusa lembongan kalian dapat menyeberang dari Sanur atau Pelabuhan Benoa dengan menyewa boat sekitar Rp. 90.000 rupiah/ orang nya sesampainya di Nusa Lembongan kalian dapat menyewa Sepeda motor sekitar Rp.60.000 -Rp.80.000 / hari nya untuk bisa puas berkeliling Nusa Lembongan. Banyak Objek wisaya yang dapat di nikmati seperti Rumah Underground atau Goa Gala -Gala. Rumah Bawah tanah ini dibangun oleh kakek yang berusia 75 tahun untuk proses pembuatannya memakan waktu sekitar 15 tahun bro..luar biasa kan semangat sang kakek. Rumah bawah tanah ini lengkap dengan kamar tidur, dapur, kamar mandi, ventilasi, ruang tamu, dan sumur, seperti rumah beneran.
Goa Gala Gala ini terispirasi dari cerita Mahabarata,yaitu saat Pandawa dikejar-kejar oleh Kurawa. Untuk menyelamatkan keluarganya, maka Pandawa menggali persembunyian bawah tanah dan selama 7 tahun tinggal di sana.
Selain mengelilingi Nusa Lembongan, kalian juga bisa menyebrang ke Nusa ceningan melalui jembatan Yellow bro seru banget bro pokoknya
Yang suka menyelam panorama bawah lautnya luar biasa keren bro dan nikmati indahnya ikan ikan pada menariSelain mengelilingi Nusa Lembongan, kalian juga bisa menyebrang ke Nusa ceningan melalui jembatan Yellow bro seru banget bro pokoknya
Setelah puas menikmati nusa lembongan saatnya bersantai dulu sebelum ingat bahwa besok sudah hari senin dan harus berkativitas kembali. Semoga dengan liburan kali ini pikiran menjad lebih segar dan siap berprestasi mengejar komisi hehehe Senin Hebat
Rumah Pohon Batudawa Tulamben Amlapura
Liburan kali ini menyusuri kawasan Bali Bagian timur. Ya tepatnya Kabupaten Karangasem dengan ibu kotanya Amlapura. Perjalanan menuju Karangasem dari denpasar cukup menyenangkan karena melewati jalan Bypass Ida Bagus Mantra yang lebar.
Namun yang akan kita cari kali ini adalah rumah pohon yang terletak di Desa Batudawe Kecamatan Kubu dekat dengan Tulamben. Perjalanan dari denpasar sekitar 3 jam perjalanan. Perhatikan plang dari jalan utama Menuju Tukad Abu. Penduduk setempat juga pada mengetahui lokasi rumah pohon.
Untuk dapat ke lokasi pemilik tidak memungut retribusi tetapi di donasi sukarela untuk menjaga objek ini tetap bisa di nikmati. Memang perjalanan menuju lokasi tidak mudah karena jalannya rada sempit dan jalanan tak semulus paha sahrini hehehe, tapi tetap semangat karna pemandangan yang indah sepanjang perjalannan akan mamanjakan mata kita dari penatnya udara kota.
Ya luamayan terobati kan rasa penasarannya, namun perlu diingat siapkan perbekalan dan konsumsi yang pas biar tidak kelaparan hehehe..salam menjelajah berikutnya
Subscribe to:
Posts
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment